Minggu, 03 Februari 2013

Zian "Zigas" Akui Sering Hubungan Intim dengan Yuriko

JAKARTA- Keluarga dan kerabat dekat Zian syok mengetahui vokalis band Zigas tersebut menghamili seorang wanita cantik bernama Yuriko. Pria berambut gondrong itu baru bercerita setelah Yuriko mengandung empat bulan.

Jazzy, kerabat dekat Zian, mengungkap bahwa kerabatnya itu mengakui telah beberapa kali melakukan hubungan intim. Tapi, dia tidak menanyakan sudah berapa kali melakukan tindakan tidak terpuji itu.

"Saya enggak nanya berapa kali dia melakukannya. Yang penting dia mengakui melakukan, dia tanggung jawab. Zian berjiwa besar, saya syok walau pun ngasih kabar kehamilan itu sudah kondisi 4 bulan," katanya, saat ditemui di bilangan Taman Sari, Jakarta Barat, tadi malam (Senin (7/1/2013).

Jazzy menceritakan, awalnya hubungan Ziaz dan Yuriko hanya sebuah pertemanan biasa saja. Namun, hubungan dengan Sales Promotion Girl produk rokok itu semakin dekat, keduanya juga rutin bertemu.
"Menurut Zian ya biasa, kenalan, dia benar SPG rokok. Sudah sama-sama dewasa kemudian berlanjut ke hubungan yang lebih intes sering janjian," katanya.

Saat dekat dengan Yuriko, Zian ditengarai sedang menjalin hubungan pacaran dengan seorang wanita berjilbab.

Raffi Ahmad Diduga Kuat Positif Narkoba

JAKARTA - Badan Narkotika Nasional (BNN) telah mengumumkan dua orang baru dari ketujuh belas orang yang digerebek di rumah Raffi Ahmad, Minggu 27 Januari 2013. Dua orang tersebut berinisial R dan RJ. Dan salah seorang tersebut berprofesi sebagai pekerja seni atau artis.

Seperti diketahui, dari tujuh belas orang yang digrebek di rumah Raffi Ahmad, ada empat orang artis termasuk Raffi Ahmad, Wanda Hamidah, Zaskia Sungkar dan Irwansyah namun nama dua orang terakhir Zaskia dan Irwansyah kemungkinan besar akan dibebaskan. BNN sebelumnya sudah menentukan lima orang positif narkoba dengan inisial K, N, MF, W dan J dari kelimanya bukan berprofesi sebagai artis.

Jika R atau RJ adalah seorang artis, maka di duga kuat nama tersebut mengacu pada Raffi Ahmad. Namun sayangnya, pihak BNN melalui Kabag Humas BNN, Sumirat Dwiyanto dirinya tidak mau menyebut nama artis yang dinyatakan positif pengguna narkoba.

"Saya tidak bisa menyebutkan nama. Tadi dari daftar nama-nama yang sudah ada, kalian (pers) pasti tahu," ucap Sumirat, di Kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Senin 28 Januari 2013 malam.

Menurut Sumirat, dua orang yang terbukti positif narkoba diperiksa berbarengan dengan lima belas orang lainnya. Menurut Sumirat, narkoba yang dipakai R dan RJ adalah narkoba jenis baru yang belum bisa dijelaskan kategori dan namanya.

Raffi Ahmad Ditangkap dalam Kondisi Bugil?

JAKARTA - Beredar kabar jika Raffi Ahmad ditangkap oleh petugas BNN dalam keadaan tanpa busana. Namun kabar tersebut dibantah tim pengacara Raffi, Meidy Junianto.

"Isu saja itu," kata Meidy di kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Minggu (27/1/2013).

Tidak hanya itu menurut Meidy, Raffi dan teman-temannya baru diduga menggunakan narkoba. Namun begitu Raffi tetap harus menjalani prosedur.

"Tapi fakta hukum harus dijalani ya Raffi harus jalani ini. Bukan berarti mereka harus dipenjara atau direhabilitasi ya. Raffi bukan ditahan tapi haknya kepolisian belom boleh memulangkan Raffi dan teman-temanya 1x24 jam," pungkas Meidy.

Ibunda Raffi Ahmad Takut Bikin BNN Marah

JAKARTA- Hotman Paris Hutapea mengungkapkan, selama ini keluarga Raffi Ahmad tak pernah bersuara mengenai kejanggalan kasus Raffi terkait penggunaan narkoba yang dinilainya belum dapat dijerat dengan undang-undang.

Menurut Hotman, Amy Qanita lebih memilih diam karena khawatir dengan mengomentari penetapan status tersangka anaknya dapat membuat geram pihak BNN.

"Mereka sangat ketakutan mereka enggak mau bikin BNN marah. Padahal begitu malam saya mendengar di tv insting saya ini bukan tindak pidana," ucap Hotman ditemui di Dante Cafe, Kelapa Gading.

Dia menambahkan, ibunda Raffi sudah berencana memintanya untuk mendampingi Raffi dalam menjalani proses hukum. Namun, dia mengakui masih ada keraguan dari ibunda Raffi.

"Dia rencana awalnya menunjuk saya sebagai pengacara. Ternyata ada keraguan kalau BNN tersinggung. Ini masih wacana, belum ada penunjukkan. Aku juga hampir setiap hari sidang di Singapura," ujarnya.

Kisah Narkoba Artis (2): Semua Tamu Ditawari Inex

TEMPO.CO, Jakarta - Menggelar pesta pribadi tidak hanya bisa dilakukan di rumah, namun juga di sebuah klub yang tertutup dan bisa disewa. Pada suatu malam, ada pesta ulang tahun seorang sosialita yang mengundang artis terkenal. Pesta itu berlangsung di sebuah klub di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.

Begitu keluar lift, di lantai atas sebuah gedung, sumber Tempo disambut dengan ruangan yang begitu luas dengan lampu remang-remang. Lantaran datang dengan seorang artis, maka masuk ke sana menjadi mudah karena penjaga sudah mengenali si artis.

Saat itu sudah tengah malam. Dia melihat di setiap kursi dan meja tersebar inex dan sabu. Tamu undangannya pun sudah 'on' meski ruangan dipenuhi dengan musik yang menghentak. Ada yang hanya duduk, ada yang berjoget mengikuti irama musik, ada yang melakukan aktivitas seks di toilet.

"Waktu gue mau ke toilet, gue lihat banyak banget bekas-bekas tisu orang abis nyabu. Bau asap sabu kan khas,," kata dia, kemarin. Menurut sumber ini, semua tamu undangan yang datang digiring ke arah toilet dan diberikan inex serta sabu.

Wajah sejumlah tamu di pesta itu cukup familiar di layar kaca. Mulai dari desainer, presenter dan calon pejabat yang saat itu akan menjadi kepala daerah.

ALIA FATHIYAH

Kementerian Pertanian Dituding Tahu Ada Permainan

TEMPO.CO , Jakarta - Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) Universitas Gajah Mada menuding Kementerian Pertanian tahu soal permainan kotor kuota impor daging sapi yang menyeret mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Luthfi Hakim Ishaaq. Sebab, urusan kuota impor daging berada dibawah wewenang Kementerian Pertanian. "Misal kuota impor naik, kan pasti ada kebijakannya," kata Peneliti Pukat, Hifdzil Alim, saat dihubungi Tempo, Sabtu, 2 Februari 2013.



Kebijakan itu, dia melanjutkan, pasti melalui mekanisme persetujuan dari Direktorat Jenderal Peternakan hingga tanda tangan persetujuan dari Menteri Pertanian. "Kalau sampai atasan (Menteri) tidak tahu ya tidak mungkin, kalau sampai ada kerugian siapa yang akan tanggungjawab," kata Hifdzil.

Maka dia pun meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengusut kasus dugaan korupsi kuota impor daging ini hingga mengakar di Kementerian Pertanian. Dia meminta KPK jeli mengumpulkan fakta dan bukti keterlibatan Kementerian dalam kasus rasuah ini.

Sementara itu, KPK belum bisa memastikan pemanggilan pejabat-pejabat Kementerian Pertanian terkait kasus korupsi suap impor daging sapi. "Pokoknya ini masih kami penyidikan, ada langkah-langkahnya sesuai aturan, tunggu saja," kata Wakil Pimpinan KPK, Zulkarnain, siang tadi.

Menurut Zulkarnain ada beberapa pertimbangan yang diambil KPK untuk memanggil dan memeriksa pihak Kementerian Pertanian. Salah satunya jumlah tenaga penyidik KPK yang dirasanya terbatas.

Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan empat tersangka dalam kasus suap ini. Mereka adalah Juard Effendi, Arya Abdi Effendi selaku direktur PT Indoguna Utama, mantan presiden Partai Keadilan Sejahtera, Luthfi Hakim Ishaaq, serta anak buah Luthfi.

Juard dan Arya dituding menyuap Luthfi senilai satu miliar rupiah guna pemenangan impor daging. Saat ini keempatnya ditahan ditempat yang berbeda untuk mempermudah proses pemeriksaan.

INDRA WIJAYA

Luthfi Diduga Berperan Besar Soal Suap Daging

TEMPO.CO, Jakarta-Komisi Pemberantasan Korupsi berkeyakinan mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Luthfi Hasan Ishaaq, berperan besar dalam kasus suap izin impor daging sapi. Juru bicara KPK, Johan Budi S.P. menegaskan lembaganya memiliki bukti kuat untuk langsung menahan Luthfi setelah penetapannya sebagai tersangka. “LHI (Luthfi Hasan Ishaaq) hasil dari operasi tangkap tangan,” kata Johan saat dihubungi kemarin.

Johan enggan menjelaskan bukti kuat yang dimaksud. “Dua alat bukti kuat akan kami buka di pengadilan,” katanya. Johan juga belum mau menceritakan peran Luthfi dalam kasus suap tersebut. Ia hanya memastikan Luthfi ditangkap dalam kapasitas sebagai penyelenggara negara, bukan sebagai ketua umum partai.

Luthfi ditangkap KPK pada Rabu tengah malam di kantor pengurus pusat PKS. Penahanan ini merupakan rangkaian operasi yang digelar KPK. Sehari sebelum penangkapan Luthfi, petugas komisi antikorupsi menangkap Ahmad Fathanah di Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat. Ahmad diduga sebagai pengatur duit masuk-keluar Luthfi. Ahmad diduga menerima duit Rp 1 miliar dari Juard Effendi dan Arya Abdi Effendi. Keduanya merupakan petinggi PT Indoguna Utama, perusahaan pengimpor daging sapi.

Sumber Tempo di KPK mengatakan lembaganya menduga Luthfi memerintahkan Ahmad mengambil duit dari PT Indoguna. Perintah itu, kata penyidik KPK ini, disampaikan Luthfi setelah menerima telepon dari Menteri Pertanian Suswono. Dalam percakapan yang direkam KPK itu, Suswono memberitahu Luthfi bahwa Indoguna akan memberi duit tanda “terima kasih” setelah mendapat izin impor daging sapi tahun ini.

Menurut sumber ini, Ahmad sempat menyambangi Luthfi di DPR sebelum ditangkap. Dalam pertemuan tengah hari itulah, Luthfi diduga meminta Ahmad mengambil duit di kantor Indoguna di Duren Sawit, Jakarta Timur. Sebelum pukul empat, Ahmad tiba di kantor Indoguna dan mengambil duit suap itu. Kemudian, Ahmad pergi ke Le Meridien hingga akhirnya ditangkap KPK.

Johan enggan menanggapi informasi tersebut. Sedangkan Suswono mengakui ada komunikasi dengan Luthfi sebelum Ahmad ditangkap. Tapi, ia membantah ada pembicaraan soal impor daging. Suswono mengatakan komunikasi dengan Luthfi berkaitan dengan partai. “Saya kader PKS dan tentu sering berkomunikasi dengan Luthfi sebagai Presiden PKS,” katanya, Jumat lalu.

Pengacara Luthfi, M. Assegaf, mengaku belum mengetahui peran kliennya dalam kasus suap itu. “Kami belum mendapat banyak informasi dari Luthfi,” katanya. Menurut Assegaf, tim pengacara baru bertemu Luthfi saat pemeriksaan di kantor KPK, Kamis lalu. Rencananya, Assegaf akan menemui Luthfi hari ini di penjara militer di Jalan Guntur. Tim pengacara, kata Assegaf, juga akan menemui petinggi PKS untuk menghimpun informasi.

FEBRIANA FIRDAUS | TRI SUHARMAN | FRANSISCO ROSARIANS | IRA GUSLINA SUFA